
Sangkring Art Space berdiri pada tanggal 31 Mei 2007. ini merupakan gedung pertama yang berdiri. Nama Sangkring diambil dari nama leluhur Putu Sutawijaya, perupa dan pendiri Sangkring Art Space, dengan pertimbangan bahwa nama ini dapat menjadi spirit untuk mempertautkan diri dengan masa lalu dan motivasi untuk melangkah dalam proses kreatif di dunia seni rupa. Dengan pertimbangan itu, Sangkring Art Space membuka diri untuk berbagi kalangan dalam sebuah ruang kreativitas.
Seiring berjalannya waktu di tahun 2011 Sangkring Art Space mulai membangun sebuah ruang alternatif baru dengan nama Sangkring Art Project. Ruang alternatif yang didesain sebagai ruang yang lebih ramah dan terbuka untuk berkolaborasi lintas disiplin ilmu. Sangkring Art Project diresmikan pada 18 maret 2011. Tidak hanya pameran seni rupa saja yang dapat berpameran di Sangkring Art Project, tapi juga pertunjukan seni, kolaborasi, presentasi seni dan lain-lain.
Di tahun 2015, Putu Sutawijaya mulai membangun kembali sebuah ruang “publik space” dengan nama Bale Banjar. sebuah ruang yang dapat diakses oleh siapa saja dan sebagai ruang dialog bagi penggiat seni. desain ruang Bale Banjar yang bersekat terbuka memiliki spirit edukatif. ruangan ini sangat memungkinkan untuk pameran kolektif, lokakarya, pertunjukan seni atau kegiatan seni lainnya. progam pameran Bale Banjar saat ini adalah Yogya Annual Art dan Perupa Muda.
Saat ini Sangkring Art memiliki tiga buah gedung pameran. ruangan yang pertama bernama Sangkring Art Space yang memiliki dua lantai untuk memajang karya, sedangkan gedung yang kedua bernama Sangkring Art Project ruangan ini sedikit lebih kecil dan hanya memiliki satu lantai dan ruangan yang terakhir bernama Bale Banjar memiliki dua lantai dengan ukuran yang lumayan besar sehingga bisa memajang beberapa karya seni.


Lokasi Sangkring Art Space berada di Jl. Nitiprayan No.88 Rt.01/20 Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 11.00 – 17.00 wib. Tiket masuk ke Sangkring Art Rp. 25.000.